Asal Muasal Patung Sigale-Gale

Dibalik cerita munculnya patung sigale-gale 
Pertunjukan dari patung sigale-gale sudah sangat langka sekali. Ada kepercayaan di masyarakat batak bahwa untuk membuat sebuah patung sigale-gale pembuat boneka sigale-gale harus menyerahkan jiwanya kepada boneka sigale-gale yang dibuatnya agar boneka sigale-gale yang dibuatnya bisa bergerak seperti hidup. Pembuatan sigale-gale masih lestari di kampung Garoga, sebuah kampung yang terletak tiga kilometer dari desa tomok dan naik ke arah kiri yang dibentengi pegunungan samosir.

Terkait pembuatanya, patung sigale-gale diliputi oleh sebuah cerita yang mistis dan seram. Apabila seseorang sudah niat untuk membuat patung sigale-gale berarti dia sudah bersedia menjadi tumbal. Setelah pembuatan patung sigale-gale selesai pembuat patung tersebut akan segera meninggal. Mungkin karena kepercayaan inilah yang membuat patung sigale-gale menjadi ekslusif dan tidak pernah dibuat banyak-banyak

Berdasarkan kejadian-kejadian itu, proses pembuatan patung sigale-gale kemudian dilakukan lebih dari satu orang. ada orang yang khusus mengerjakan pembuatan tangan, bagian badan, tungkai kaki, dan kepala. Bahan yang digunakan untuk membuat sebuah patung sigale-gale adalah dari sebuah kayu dari pohon yang bernama Ingul dan pohon nangka. Kayu dari pohon nangka khusus digunakan untuk bagian tangan dan kepala sedangkan untuk kayu dari pohon ingul khusus untuk membuat bagian badan dan kaki

Asal Mula Sigale-Gale

Asal muasal dari patung sigale-gale yakni dari sebuah cerita yang menceritakan seorang raja yang kaya raya bernama Tuan Rahat. Ia mempunyai anak laki-laki yang bernama Si Manggale. Anaknya tersebut diharapkan segera mendapatkan sebuah jodoh. Namun setiap perempuan yang disukainya selalu tidak mau mendampinginya

Suatu ketika, sang raja turut mengirim anaknya untuk berperang di medan perang dalam rangka meluaskan wilayah kerajaan, Namun anaknya tersebut meninggal di medan perang dan untuk mengenang anaknya tersebut, Sang raja memesan dibuatkan sebuah patung yang mirip dengan anaknya dan sehidup mungkin. Patung tersebut dinamainya dengan sigale-gale. Namun sang raja memesankan agar patung sigale-gale ditempatkan agak jauh dari rumah, Yakni sopo balian, Nanti pada saat upacara kematiannya, patung itu dapat dijemput untuk menari di samping zenajahnya

Namun dalam cerita sigale-gale terdapat dalam dua versi, Versi yang kedua menceritakan sebuah dukun yang bernama Datu Partaoar ingin sekali mempunyai seorang anak laki-laki atau seorang perempuan, Suatu ketika dia menemukan sebuah patung yang cantik di tengah hutan, persis seperti seorang gadis yang tubuhnya terlilit kain dan memiliki anting-anting. Kemudian dia membawa patung perempuan tersebut ketika patung tersebut telah diubahnya menjadi manusia. Istrinya yang juga berharap memiliki keturunan tersebut memberikan nama Nai Manggale kepada gadis tersebut. Dia menjadi sosok gadis yang disenangi penduduk karena kelembutanya, Namun seperti ibunya dia tidak dapat memiliki sebuah keturunan secara biologis. Diapun berkapa kepada suaminya untuk membuatkan sebuah patung yang bisa menari di samping zenajahnya suatu ketika. patung tersebut dinamai dengan sigale-gale

Secara Etimologis sigale-gale dapat diartikan "Yang Lemah Gemulai". Demikianlah tulisan singkat saya mengenai dibalik cerita dan sejarah dari patung sigale-gale